Kita sedang berada di abad ke-21. Saat ini digitalisasi informasi bergerak pesat, turut menyumbang kemajuan di bidang pendidikan. Sudah saatnya teknologi digital dimanfaatkan dalam dunia pendidikan yaitu instansi pendidikan. Apalagi Indonesia juga sedang memasuki era baru pasar persaingan bebas di ASEAN (MEA, Masyarakat Ekonomi ASEAN) suatu tantangan baru bagi kita apakah sumberdaya manusia baik output maupun outcome pendidikannya dapat bersaing di tingkat dunia.
Guru sebagai ujung tombak proses pembelajaran di kelas memegang peran penting dalam kontribusinya meningkatkan kualitas pembelajaran. Guru bertanggung jawab kepada peserta didik bahwa bekal dan pengalaman yang dialami peserta didik selama di bangku sekolah cukup menstimulasi peserta didik menjadi pembelajar seumur hidup sehingga memiliki kompetensi dan daya saing pada jenjang pendidikan berikutnya bahkan hingga dunia kerja, sebagai dunia nyata. Sudahkah kita melakukan hal-hal tersebut, minimal memikirkan dan merencanakannya? Masa depan bangsa bangsa terletak pada kualitas sumberdaya manusia generasi mudanya baik karakter maupun skillnya.
Dalam rangka menyiapkan SDM yang berdaya saing di era digital ini, peran guru sangat strategis. Sesuai dengan UU 14/2005 bahwa kompetensi guru antara lain adalah kompetensi profesional dan pedagogi, diharapkan guru-guru dapat menyajikan menu pembelajaran dalam kemasan berbasis IT. Saya teringat himbauan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, dalam Seminar Transformation and 21st Century Learning, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Anis Baswedan mengatakan:
“Anak-anak kita sekarang sudah menjadi generasi abad 21, namun guru-gurunya masih pada abad 20. Tantangan kita adalah bagaimana bisa mengajak hijrah bersama-sama dari pola industrial menuju pembelajaran digital, dimana anak-anak kita sudah ada di sana.”
Oleh karena itu, guru-guru perlu mulai mengenal dan belajar bagaimana menggunakan IT dalam proses pembelajaran.
Pada kesempatan kali ini SEAMOLEC mengadakan pelatihan kelas maya terhadap guru-guru untuk memanfaatkan virtual learning, yaitu bagaimana menggunakan video conference (vicon) dalam virtual meeting yang dapat ditonton oleh peserta atau audience di mana saja, kapan saja, tanpa dibatasi ruang dan waktu. Tentunya keadaan ini sangat ekonomis. Dalam hal ini SEAMOLEC menggunakan program video conference (vicon) WEBEX CISCO (www.webex.com) yang akunnya dibeli SEAMOLEC untuk keperluan pembelajaran, meeting, pemaparan hasil penelitian oleh guru-guru di seluruh Indonesia bahkan guru-guru Indonesia yang mengajar di luar negeri.
Pada kesempatan kali ini, saya mendapat kesempatan menjadi peserta sekaligus penyaji hasil penelitian saya tentang Best Practice saya yang pernah meraih juara 1 Lomba Best Practice Guru dan Tenaga Kependidikan di Puncak Bogor pada November 2013 yang lalu. Saya sangat senang dan merasa sangat beruntung bisa bergabung dalam komunitas (group) pelatihan kelas maya yang dipandu oleh ibu Elnisa dan Bapak Enrico, host dari SEAMOLEC Bandung. Dengan sabar ibu Elnisa memandu kami para guru untuk bersentuhan dengan sofware Webex.com yang diunduh pada laptop dimulai dari tahap persiapan, mengenal icon-icon, menampilkan slide atau file yang akan dipaparkan pada layar laptop atau Hp yang dapat dilihat oleh semua audience yang tergabung pada waktu meeting saat itu.
Sesi Persiapan
Berikut dokumen pelatihan kelas maya (virtual learning) yang dilakukan tiap hari pada pukul 16.00 WIB dan 21.00 WIB sebelum seminar resmi berlangsung pada tanggal 14 April 2016.
Bapak Tri Haryanto
Bapak Tri Haryanto
Host: Ibu Elnisa (SEAMOLEC)
Adapun Daftar Penyaji pada Seminar Maya Hasil PTK Kamis, 14 April 2015 sebagai berikut:
Sesi 1 Seminar Maya Kamis, 14 April 2015
Seminar maya hasil PTK diselenggarakan pada hari Kamis pukul 13.00 WIB didahului dengan pembukaan oleh direktur sekretariat SEAMEO Bapak Gatot Hari Priowirjanto dan Bapak Direktur SEAMOLEC Bapak Abi. Virtual meeting ini terselenggara berkat dukungan SEAMOLEC yang memfasilitasi acara ini menggunakan video conference (vicon) Webex. com.
Dalam sambutannya, Bapak Direktur menyampaikan dukungan dan rasa senang terhadap respon guru-guru di Indonesia yang mau terus belajar dan mencoba hal-hal baru khususnya bersentuhan dengan teknologi digital video conference untuk mensharingkan hasil penelitiannya sehingga dapat dipelajari dan dimanfaatkan oleh semua guru di seluruh Indonesia.
Bapak Direktur juga turut menyampaikan manfaat mengikuti kegiatan seminar hasil penelitian terkait Peraturan Mentan 19 No 29 , hasil PTK yang diseminarkan baik di sekolah, kabupaten, dan nasional maka bapak ibu guru akan mendapat kredit point untuk bekal kenaikan pangkat, di samping diseminasi sosialisasi hasil penelitian tersebut.
Budaya ICT yang diharapkan tumbuh dari kegiatan ini adalah pembiasaan penggunaan video conference yang sangat efektif, pemaparan yang langsung, terbuka, dan biaya yang efisien. Dengan demikian maka diharapkan bahwa akan muncul komunitas atau group media sosial video conference yang selalu bisa saling belajar dan sharing dalam suatu seminar, dst.
Pukul 12.45 para peserta seminar dan penyaji sudah bersiap-siap di depan laptop, memasukkan meeting number, mengisi nama, email, dan password. Acara dimulai agak terlambat dari waktu yang ditetapkan karena beberapa peserta masih terkendala jaringan internet.
Setelah sambutan dari Bapak Direktur maka Ibu Elnisa selaku host acara ini (dari SEAMEO) mempersilakan penyaji pertama, disusul ke-2, dan seterusnya hingga penyaji ke-6. Saya sendiri menyajikan makalah pada urutan ke-5. Setiap penyaji memaparkan hasil penelitiannya selama 5-10 menit. Setelah 6 penyaji maka dilanjutkan dengan sesi tanya jawab dari para peserta yang menyaksikan seminar. Acara berlangsung cukup lancar dan tertib. Meskipun waktu sudah menunjukkan hampir pukul 16 sehingga seminar disepakati untuk dilanjutkan keesokan harinya, Jumat 15 April 2016 yaitu bagi ke-6 penyaji berikutnya.
Suatu pengalaman yang menyenangkan, terus terang saya baru pertama kali menggunakan teknologi vicon ini dan hal ini menjadi inspirasi bagi saya untuk melaksanakan pembelajaran seperti ini dengan siswa-siswi saya di SMA Xaverius 1 Jambi. Semoga bisa terlaksana amin..
Berikut dokumentasi kegiatan saat seminar sesi 1 berlangsung:
Tampilan Penyaji Kamis, 14 April 2016
Ibu Elizabeth Tjahjadarmawan- Jambi
Bapak Heri Yudianto
Beikut jadwal seminar maya Periode Kamis, 14 April 2016
Dalam sambutannya, Bapak Direktur menyampaikan dukungan dan rasa senang terhadap respon guru-guru di Indonesia yang mau terus belajar dan mencoba hal-hal baru khususnya bersentuhan dengan teknologi digital video conference untuk mensharingkan hasil penelitiannya sehingga dapat dipelajari dan dimanfaatkan oleh semua guru di seluruh Indonesia.
Bapak Direktur juga turut menyampaikan manfaat mengikuti kegiatan seminar hasil penelitian terkait Peraturan Mentan 19 No 29 , hasil PTK yang diseminarkan baik di sekolah, kabupaten, dan nasional maka bapak ibu guru akan mendapat kredit point untuk bekal kenaikan pangkat, di samping diseminasi sosialisasi hasil penelitian tersebut.
Budaya ICT yang diharapkan tumbuh dari kegiatan ini adalah pembiasaan penggunaan video conference yang sangat efektif, pemaparan yang langsung, terbuka, dan biaya yang efisien. Dengan demikian maka diharapkan bahwa akan muncul komunitas atau group media sosial video conference yang selalu bisa saling belajar dan sharing dalam suatu seminar, dst.
Pukul 12.45 para peserta seminar dan penyaji sudah bersiap-siap di depan laptop, memasukkan meeting number, mengisi nama, email, dan password. Acara dimulai agak terlambat dari waktu yang ditetapkan karena beberapa peserta masih terkendala jaringan internet.
Setelah sambutan dari Bapak Direktur maka Ibu Elnisa selaku host acara ini (dari SEAMEO) mempersilakan penyaji pertama, disusul ke-2, dan seterusnya hingga penyaji ke-6. Saya sendiri menyajikan makalah pada urutan ke-5. Setiap penyaji memaparkan hasil penelitiannya selama 5-10 menit. Setelah 6 penyaji maka dilanjutkan dengan sesi tanya jawab dari para peserta yang menyaksikan seminar. Acara berlangsung cukup lancar dan tertib. Meskipun waktu sudah menunjukkan hampir pukul 16 sehingga seminar disepakati untuk dilanjutkan keesokan harinya, Jumat 15 April 2016 yaitu bagi ke-6 penyaji berikutnya.
Suatu pengalaman yang menyenangkan, terus terang saya baru pertama kali menggunakan teknologi vicon ini dan hal ini menjadi inspirasi bagi saya untuk melaksanakan pembelajaran seperti ini dengan siswa-siswi saya di SMA Xaverius 1 Jambi. Semoga bisa terlaksana amin..
Berikut dokumentasi kegiatan saat seminar sesi 1 berlangsung:
Tampilan Penyaji Kamis, 14 April 2016
Bapak Tri Haryanto
Ibu Elizabeth Tjahjadarmawan- Jambi
Ibu SIti Latifah
Bapak Heri Yudianto
Beikut jadwal seminar maya Periode Kamis, 14 April 2016