Silogismes
Suatu proses penarikan simpulan secara
deduktif. Silogisme termasuk penalaran deduktif secara tidak langsung karena
dalam merumuskan simpulan disusun atas dua proposisi (pernyataan) yaitu premis
umum dan premis khusus.
Ketentuan umum :
Premis Umum :
A = B
Premis Khusus :
C = A
Simpulan :
C = B
Contoh:
Premis umum :
Semua pengendara sepeda motor harus
memakai helm
A B
Premis Khusus :
Pahk Hamidun pengendara
sepeda motor
C A
Simpulan :
Pak Hamidun harus memakai
helm
C B
Ciri silogisme golongan adalah bahwa salah satu premis merupakan anggota premis lain.
Silogisme Positif
adalah silogisme yang premisnya berupa premis positif dan simpulan yang dihasilkanpun positif.
Contoh:
PU : Semua profesor pandai.
PK : Pak Habibi adalah profesor.
U : Pak Habibi pasti pandai.
Silogisme Positif
adalah silogisme yang premisnya berupa premis positif dan simpulan yang dihasilkanpun positif.
Contoh:
PU : Semua profesor pandai.
PK : Pak Habibi adalah profesor.
U : Pak Habibi pasti pandai.
Silogisme Negatif
apabila suatu premis dalam silogisme bersifat negatif, maka simpulannya pun akan negatif. Biasanya dipakai kata tidak / bukan.
contoh:PU : Siswa yang baik selalu mengerjakan pekerjaan rumah.
PK : Asep bukan siswa yang baik.
U : Asep tidak pernah mengerjakan PR.
Silogisme yang salah
a.) Terdapat 2 premis khusus
b.) Dalam premis khusus, A tidak mejadi predikat. PU dan PK dihubungkan dengan B dan B menjadi predikat.
PU : Semua A = B : Semua orang kaya mempunyai sikat gigi.
PK : Semua C = B : Ayah saya mempunyai sikat gigi
S : Semua C = A : Jadi Ayah saya orang kaya.
c.) Jika PU hanya menyebutkan beberapa golongan.
d.) Terdapat 2 premis yang negatif menyebabkan kesimpulan tidak dapat dipercaya.
Silogisme Hipotesis
PU : Jika tidak turun hujan, panen akan gagal.
PK : Hujan tidak turun.
S : Panen akan gagal.
Silogisme Alternatif (Disjunctive)
PU : Ayah ada di rumah atau di kantor.
PK : Ayah ada di rumah.
PU : Ayah ada di rumah atau di kantor.
PK : Ayah ada di rumah.
S : Ayah tidak ada di kantor.
Entimem
Entimem adalah silogisme yang
dipendekkan. Entimem termasuk penalaran deduktif langsung karena hanya
membutuhkan satu premis dalam menyusun simpulan.
Ketentuan Umum: S (C + B) karena PK (C + A)
Contoh:
Premis Umum :
Semua kepala madrasah memperhatikan anak buahnya
Premis khusus :
Drs. H. Cudlori Supaat, M. Ag. adalah kepala madrasah
Simpulan :
Drs. H. Cudlori Supaat, M. Ag. memperhatikan anak buahnya
Entimem dari silogisme tersebut adalah:
Drs. H. Cudlori Supaat,
M.Ag. memperhatikan
anak buahnya karena
C B
Drs. H. Cudlori Supaat,
M.Ag. adalah
kepala madrasah
Latihan Soal
0 comments:
Post a Comment