Pada tahun 2014 teknologi AR mulai dapat dikenakan oleh banyak orang dan menjadi headline diberbagai media. Karena adanya Google Glass yaitu sebuah kacamata AR yang dibuat oleh Google. Augmented Reality (AR) ini pertama kali muncul pada tahun 1968, oleh Ivan Sutherland membuat sebuah sistem display yang biasa dipasangkan di kepala untuk pertama kalinya. Sekitar tahun 2004, sejumlah grup peneliti asal Jerman membawa teknologi AR ke dalam dunia telepon genggam.
Kegunaan Google Glass semakin berkembang. Bukan hanya sebagai perangkat komunikasi mobile saja, tapi juga untuk kesehatan. Namun, beberapa lembaga medis masih menguji bahwa Google Glass bisa membantu kinerja dokter. Tapi, University of California Irvine School of Medicine (UCISM) telah memutuskan akan memberikan Google Glass untuk seluruh siswanya demi keperluan praktek dan belajar.
UCISM akan jadi sekolah kedokteran pertama di dunia yang menggunakan Google Glass sebagai bahan ajar kurikulum selam empat tahun. Para siswa di tahun pertama dan kedua akan menggunakan perangkat ini untuk pelajaran anatomi dan keterampilan klinis. Sementara siswa tahun ketiga dan empat akan menggunakannya selama praktek di rumah sakit.
Tidak akan dipungkiri perkembangan teknologi google glass ini pasti akan merambah dunia pendidikan di Indonesia juga. Untuk menjawab tantangan tersebut dibutuhkan beberapa hal pendukung, diantaranya software, hadrware, dan infastruktur jaringan internet. Pada posisi tantangan tersebut, jelas sekali Assemblr Edu kan mengambil peran penting di bagian pendukung software, yaitu software penyedia dan pengembang konten pendidikan berbasi AR.
0 comments:
Post a Comment