Proses pembelajaran yang baik haruslah memuat aspek interaktif, menyenangkan, menantang, memotivasi dan memberikan ruang yang lebih bagi siswa untuk dapat mengembangkan kreativitas dan kemandirian, sesuai dengan bakat dan minat siswa. Meskipun guru hanya sebagai fasilitator dalam sebuah pembelajaran, dan siswa yang dituntut untuk lebih aktif, guru harus mampu membuat suasana pembelajaran yang menyenangkan untuk merangsang siswa lebih aktif dalam belajar.
Kegiatan pembelajaran yang menyenangkan sangat dipengaruhi oleh berbagai faktor, salah satunya adalah pemilihan media pembelajaran yang digunakan haruslah dapat menarik bagi siswa untuk belajar, interaktif saat digunakan, namun tidak mengurangi esensi materi yang disampaikan. Augmented Reality merupakan aplikasi penggabungan dunia nyata dengan dunia maya dalam bentuk dua dimensi maupun tiga dimensi yang diproyeksikan dalam sebuah lingkungan nyata dalam waktu yang bersamaan. Augmented Reality sering juga disebut dengan realitas tertambat
Menurut Rudi Susilana dan Cepi Riyana (2009) mengatakan bahwa kesesuaian media dengan siswa menjadi dasar pertimbangan utama, sebab hampir tidak ada satu media yang dapat memenuhi semua tingkatan usia. Perlu perancangan yang matang sehingga media dapat tepat sasaran dalam penggunaannya. Berbeda dengan AR/3D, semua jenjang tingkatan pendidikan mereka bisa menggunankannya. Hal ini bisa dilihat pengguna game berbasis AR/3D adalah segala umur. Dengan asumsi tersebut bisa dikatakan media pembelajaran AR/3D bisa digunakan untuk jenjang semua pendidikan.
Assemblr Edu penyedia plafrom 3D/AR menyediakan ribuan aset yang bisa digunakan untuk mengembangkan media pembelajaran untuk semua jenjang. Dari pendidikan usia sampai perguruan tinggin bisa menggunakan Assemblr Edu. Selain aset yang disediakan oleh Assemblr, pengembang juga bisa menambahkan aset dari luar. Jika tidak menemukan aset, maka ia bisa upload. Tapi dengan ribuan aset itu saja suduh sangat cukup untuk mengembangkan media pembelajaran semua jenjang.
0 comments:
Post a Comment