Thursday, April 3, 2014

Kartu Animasi IPA Konsonan



Dari peta konsonan disamping dapat kami jelaskan Bunyi-bunyi Konsonan dapat dibedakan menjadi tiga kriteria, yaitu :
1.      Berdasarkan Posisi Pita Suara.
a.      Bunyi bersuara terjadi jika pita suara terbuka sedikit lalu terjadi getaran pada pita suara itu.  b, d, g, dan c termasuk bunyi bersuara.
b.      Bunyi tidak bersuara terjadi jika pita suara terbuka agak lebar, sehingga tidak ada getaran pada pita suara itu. Bunyi s, k, p, dan t termasuk bunyi tidak bersuara.
2.      Berdasarkan Tempat Artikulasi.
a.      Bilabial, yaitu konsonan yang terjadi pada kedua belah bibir, bibir bawah merapat pada bibir atas. Bunyi yang termasuk konsonan bilabial adalah b dan p (bunyi oral) serta m (bunyi nasal).
b.      Labiodental adalah konsonan yang terjadi pada gigi bawah yang merapat pada bibir atas. Bunyi f dan v  termasuk bunyi konsonan labiodental.
c.       Laminoalveolar yakni konsonan terjadi pada daun lidah yang menempel pada gusi. Bunyi konsonan laminoalveolar adalah t dan d.
d.      Dorsovelar, yakni konsonan yang terjadi pada pangkal lidah dan velum atau langit-langit lunak. Bunyinya adalah k dan g .
3.      Berdasarkan Cara Artikulasi
a.      Hambat ( letupan, plosive, stop). Artikulator menutup sepenuhnya aliran udara, sehingga udara mampat dibelakang tempat penutupan. Kemudian penutupan dibuka secara tiba-tiba kemudian menyebabkan letupan. Bunyinya, yaitu p, b, t, d, k, dan g.
b.      Geseran atau Frikatif. Artikulator aktif medekati artikulator pasif, membentuk celah sempit, sehingga udara yang lewat mendapat gangguan di celah itu. Bunyinya f, s, dan z.
c.       Paduan. Artikulator aktif menghambat semua aliran udara, lalu membentuk celah sempit dengan artikulator pasif. Bunyinya adalah c dan j.
d.      Sengauan atau Nasal. Artikulator menghambat semua aliran udara melalui mulut. Tetapi membiarkannya keluar dengan bebas melalui rongga hidung. Bunyinya, m, n, dan ƞ
e.      Getaran ( Trill). Artikulator aktif melakukan kontak beruntun dengan artikulator pasif, sehingga getaran bunyi terjadi berulang-ulang. Contohnya konsonan r.
f.        Sampingan (lateral). Artikulator aktif menghambat aliran udara pada bagian tengah mulut, lalu membiarkan udara keluar melalui samping lidah. Contonya l.
g.      Hampiran (Aproksiman). Artikulator aktif  dan pasif membentuk ruang yang mendekati posisi terbuka (semi vocal). Konsonan bunyinya w dan y.

0 comments:

Post a Comment