Friday, August 23, 2013

Materi : Menceritakan Kembali Cerita yang Dibaca (Kegiatan Pertama)

Kuis
Untuk mengawali kegiatan ini, cobalah kamu kerjakan soal berikut ini!
Pasangkan jenis dongeng dengan gambar yang tepat, lakukan dengan mengklik sesuai dengan tempat yang telah disediakan!


Pendahuluan
Selamat berjumpa dalam pelajaran Bahasa Indonesia melalui modul Online. Kali ini kamu akan mempelajari tentang menceritakan kembali cerita anak yang dibaca. Pernahkah kamu membaca buku cerita anak? Tentu sering kan? Untuk apa kamu membaca buku cerita anak? Tentu saja ada  tujuannya. Banyak tujuan mengapa kamu tertarik membaca buku cerita anak, mungkin kamu ingin mengetahui isi buku cerita anak tersebut sehingga mendapatkan hiburan, atau kamu ingin menceritakannya kembali kepada orang lain. Nah, pada materi ini kita akan mempelajari bagaimana menceritakan kembali cerita anak.
Perhatikanlah contoh-contoh buku cerita anak berikut!

sumber:pustekkom

Contoh-contoh buku cerita anak di atas, kamu mungkin pernah membacanya, lalu bagaimana ceritanya? Tentu menarik kan?
Nah, sekarang agar kamu dapat dengan mudah menceritakan kembali cerita anak maka modul ini akan membahas:            


 - Langkah-langkah Menceritakan Kembali Cerita Anak yang Dibaca


 - Menceritakan Kembali Cerita Anak dengan Bahasa Sendiri


Untuk memahami pembelajaran tersebut, kamu harus tekun membaca modul ini. Selanjutnya,  berlatihlah menceritakan kembali cerita anak sehingga kamu dapat menceritakan kembali isi cerita anak dengan baik.
Kegiatan Belajar 1 : Langkah-langkah Menceritakan Kembali Cerita Anak
Membaca
Apa yang kamu ketahui tentang membaca? Apakah membaca? Membaca adalah suatu cara untuk mendapatkan informasi dari sesuatu yang ditulis. Sama halnya dengan membaca teks nonsastra, tujuan utama membaca cerita atau membaca teks sastra adalah memahami atau menangkap maksud penulis dalam karyanya. Dengan kata lain, dapat disebutkan bahwa dalam rangka memahami sastra, kita perlu membaca teksnya terlebih dahulu. Dalam konteks ini, dapat dibedakan antara membaca sastra dan membacakan sastra. Membaca sastra bersifat impresif (menangkap maksud pengarang di balik karyanya), sedangkan membacakan sastra bersifat ekspresif. Secara umum, ada tiga jenis karya sastra, yaitu puisi, prosa, dan drama. Sekarang kamu sudah mengerti tentang membaca, selanjutnya mari kita mempelajari tentang cerita.
Pengertian Cerita
Cerita adalah karangan pendek yang berbentuk prosa yang mengisahkan suatu peristiwa yang disajikan secara singkat. Cerita dapat juga dikatakan sebagai buah pemikiran dan rasa yang disampaikan dengan gaya bahasa yang bervariasi dengan maksud tertentu.
Cerita yang sering kamu temui bermacam-macam peruntukannya, ada cerita untuk dewasa, remaja, dan anak-anak. Lalu apakah cerita anak? Cerita anak adalah cerita yang dikemas untuk dibaca dan didengarkan oleh anak-anak, biasanya berisi ajaran moral, keteladanan, dan contoh budi pekerti yang baik. Tepat untuk kamu kan?
Gambar: saling berbagi cerita

Persamaan dan Perbedaan Cerita dengan Dongeng
Sekarang mari kita melanjutkan materi tentang cerita dan dongeng. Mungkin kamu masih sering bertanya-tanya, apakah cerita sama dengan dongeng? Kadang-kadang orang masih memperdebatkan antara cerita dan dongeng sebagai berbeda. Antara cerita dan dongeng perbedaannya terletak pada cakupannya, yaitu cerita lebih luas daripada dongeng, karena pada hakikatnya dongeng itu sendiri termasuk cerita.
Dongeng adalah cerita yang bersifat khayalan, sedangkan cerita dapat bersifat khayalan dan dapat juga bersifat nyata.
Dengan demikian, jika dilihat dari sifatnya, kita bisa menyimpulkan bahwa cerita bersifat nyata dan khayalan, sedangkan dongeng hanya bersifat khayalan. Bagaimana? Mudah kan? Sekarang mari kita lanjutkan! Ketika kamu membaca buku dongeng tentu sering menemukan berbagai jenis dongeng, agar bisa membedakan antara jenis dongeng yang satu dengan yang lain, maka bacalah penjelasan berikut!
Jenis-jenis Dongeng
Jenis-jenis dongeng menurut para ahli adalah:
1. Mite
 
Mite adalah dongeng yang berkaitan dengan hal-hal yang bersifat mistis atau gaib atau berkaitan dengan makhluk halus, seperti Nyai Roro Kidul dan Harimau Jadi-jadian.
2. Legenda
 
Legenda adalah dongeng yang berupa cerita tentang asal-usul atau kejadian alam, seperti Asal Mula Danau Toba, Tangkuban Perahu, Asal Mula Kota Surabaya, dan sebagainya.
3. Fabel
 
Fabel adalah dongeng tentang dunia binatang, seperti cerita Kancil dan Buaya, Buaya dan Kerbau, Kancil dan Siput.
4. Sage
 
Sage adalah cerita kepahlawanan, atau sering disebut dengan istilah etos, seperti etos Ramayana dan Mahabharata.
5. Dongeng biasa
 
Dongeng biasa adalah dongeng yang tidak termasuk ke dalam salah satu jenis dongeng yang telah disebutkan, seperti Malin Kundang.
Setelah kamu mempelajari perbedaan jenis-jenis dongeng, cobalah pasangkan definisi jenis-jenis dongeng dengan gambar yang tepat, lakukan dengan mengklik sesuai dengan tempat yang telah disediakan!
Apa yang harus kamu ketahui selanjutnya agar dapat menceritakan kembali sebuah cerita anak? Kamu harus memahami bagaimana langkah-langkah menceritakan kembali cerita anak. Mari kita lanjutkan!

Langkah-langkah Menceritakan Kembali Cerita Anak
1. Membaca secara keseluruhan isi cerita
Membaca secara keseluruhan isi cerita bertujuan agar dapat memahami isi cerita berkaitan dengan pencarian makna yang terkandung dalam cerita tersebut. Nilai-nilai atau amanat-amanat itulah yang harus kita temukan pada saat memahami isi cerita.
2. Mencatat tokoh dan penokohan dalam cerita
Tokoh merupakan motor penggerak alur. Tanpa tokoh, alur tidak akan pernah sampai pada bagian akhir cerita. Ada tiga tokoh bila dilihat dari sisi keterlibatannya dalam menggerakkan alur, yaitu: tokoh sentral, tokoh bawahan, dan tokoh latar.
  • Tokoh sentral
    Tokoh sentral merupakan tokoh yang amat potensial menggerakkan alur. Tokoh sentral merupakan pusat cerita, penyebab munculnya konflik.
  • Tokoh bawahan
    Tokoh bawahan merupakan tokoh yang tidak begitu besar pengaruhnya terhadap perkembangan alur, walaupun ia terlibat juga dalam perkembangan alur itu.
  • Tokoh latar
    Tokoh yang sama sekali tidak berpengaruh terhadap pengembangan alur, kehadirannya hanyalah sebagai pelengkap latar, berfungsi menghidupkan latar.
3. Mencatat latar atau setting cerita
Latar atau setting merupakan lukisan tempat, hubungan waktu, dan lingkungan sosial tempat terjadinya peristiwa-peristiwa (Abrams, 1981:175). Latar memberikan pijakan cerita secara konkret dan jelas, dan sangat penting untuk memberikan kesan realistis kepada pembaca, menciptakan suasana tertentu yang seolah-olah sungguh-sungguh ada. Fungsi latar ada dua, yaitu:
- agar cerita tampak lebih hidup
- menggambarkan situasi psikologis atau situasi batin tokoh
4. Mencatat alur cerita
Pemahaman terhadap alur cerita diperlukan agar dapat menceritakan dari awal sampai akhir cerita secara berurutut, yaitu mulai dari pemaparan (pemberian penjelasan tentang cerita serta pengenalan tokoh dan setting cerita); pengenalan masalah (pada saat tokoh memasuki konflik); klimaks (pada saat cerita mencapai puncaknya); danpenyelesaian (akhir sebuah cerita).
5. Mencatat gagasan pokok cerita
Menemukan gagasan pokok cerita atau ide pokok cerita merupakan suatu kewajiban bagi pembaca ketika mencoba menambah wawasan pengetahuannya melalui bacaan. Keterampilan menemukan gagasan pokok atau ide pokok bisa dilatih dan dikembangkan secara teratur dan berkesinambungan sehingga menangkap inti bacaan atau informasi yang diterimanya menjadi tepat, akurat, dan cermat. Gagasan pokok adalah gagasan yang ingin disampaikan oleh penulis kepada pembaca.
Setelah memahami langkah-langkah menceritakan kembali cerita anak, mari kita lanjutkan materi berikut!Contoh cerita:
Anak Katak yang Sombong dan Anak Lembu


Di tengah padang rumput yang sangat luas, terdapat sebuah kolam yang dihuni oleh berpuluh-puluh katak. Di antara katak-katak tersebut, ada satu anak katak yang bernama Kenthus, dia adalah anak katak yang paling besar dan kuat. Oleh karena kelebihannya itu, Kenthus menjadi sangat sombong. Dia merasa kalau tidak ada anak katak lainnya yang dapat mengalahkannya. Sebenarnya, kakak Kenthus sudah sering menasihati agar Kentus tidak bersikap sombong pada teman-temannya yang lain. Akan tetapi, nasihat kakaknya tersebut tidak pernah dihiraukannya. Hal ini yang menyebabkan teman-temannya mulai menghindarinya, sehingga Kenthus tidak mempunyai teman bermain lagi.

Pada suatu pagi, Kenthus berlatih melompat di padang rumput. Ketika itu, ada seekor anak lembu yang sedang bermain di situ. Sesekali, anak lembu itu mendekati ibunya untuk menyedot susu. Anak lembu itu gembira sekali, dia berlari-lari sambil sesekali menyenggok rumput yang segar. Secara tidak sengaja, lidah anak sapi yang dijulurkan terkena tubuh si Kenthus.
"Huh, berani benar makhluk ini mengusikku," kata Kenthus dengan perasaan marah sambil coba menjauhi anak lembu itu. Sebenarnya, anak lembu itu pula tidak berniat untuk mengganggunya. Kebetulan, pergerakannya sama dengan Kenthus sehingga Khentus menjadi cemas dan melompat dengan segera untuk menyelamatkan diri.
Sambil terengah-engah, Kenthus sampai di tepi kolam. Melihat Kenthus yang kelihatan sangat lelah, kawan-kawannya nampak sangat heran. "Hai Khentus, mengapa kamu terengah-engah, wajahmu juga kelihatan pucat sekali," tanya teman-temannya.
"Tidak ada apa-apa. Aku hanya cemas. Lihatlah di tengah padang rumput itu. Aku tidak tahu makhluk apa itu, tetapi makhluk itu sangat sombong. Makhluk itu hendak menelan aku." Kata Kenthus.
Kakaknya yang baru tiba di situ menjelaskan. " Makhluk itu anak lembu. Sepengetahuan kakak, anak lembu tidak jahat. Mereka memang biasa dilepaskan di padang rumput ini setiap pagi."

"Tidak jahat? Kenapa kakak bisa bilang seperti itu? Saya hampir-hampir ditelannya tadi," kata Kenthus. "Ah, tidak mungkin. Lembu tidak makan katak atau ikan tetapi hanya rumput." Jelas kakaknya lagi.

"Saya tidak percaya kakak. Tadi, aku dikejarnya dan hampir ditendang olehnya." Celah Kenthus. "Wahai kawan-kawan, aku sebenarnya bisa melawannya dengan menggembungkan diriku," Kata Kenthus dengan bangga.
" Lawan saja Kenthus! Kamu tentu menang," teriak anak-anak katak beramai-ramai. "Sudahlah Kenthus. Kamu tidak akan dapat menandingi lembu itu. Perbuatan kamu berbahaya. Hentikan!" kata Kakak Kenthus berulang kali, tetapi Kenthus tidak mempedulikan nasihat kakaknya. Kenthus terus mengembungkan dirinya karena dorongan teman-temannya. Sebenarnya, mereka sengaja hendak memberi pelajaran pada Kenthus yang sombong itu
"Sedikit lagi Kenthus. Teruskan!" Begitulah yang diteriakkan oleh kawan-kawan Kenthus.
Setelah perut Kenthus menggembung dengan sangat besar, tiba-tiba Kenthus jatuh lemas. Perutnya sangat sakit dan perlahan-lahan dikempiskannya. Melihat keadaan adiknya yang lemas, kakak Kenthus lalu membantu.

Mujurlah Kenthus tidak apa-apa. Dia sembuh seperti sedia kala, tetapi sikapnya telah banyak berubah. Dia malu dan kesal dengan sikapnya yang sombong.
(sumber:ceritaanak.org)

Cerita di atas menarik kan? Jika kamu membacanya dengan saksama maka kamu akan dapat menemukan isi keseluruhan cerita, tokoh, perwatakan, latar, alur, gagasan pokok cerita, yaitu:
1. Isi cerita
Cerita yang berjudul Anak Katak yang Sombong dan Anak lembu berisi tentang kisah Khentus seekor anak katak yang sombong menganggap dirinya bisa melawan seekor anak lembu dengan cara menggembungkan badannya, namun akhirnya Khentus menyadari kesalahannya.
2. Tokoh
Tokoh yang terdapat pada cerita yang berjudul Anak Katak yang Sombong dan Anak Lembu adalah Khentus, kakak Kenthus, anak-anak katak, dan anak lembu.
3. Perwatakan
• Khentus berwatak sombong, merasa dirinya paling hebat.
• Kakak Kenthus berwatak baik dan bijaksana.
• Anak-anak katak senang memanas-manasi Khentus.
4. Latar atau setting
• Tempat: di tengah padang rumput yang luas di sebuah danau
• Waktu: pagi hari
• Suasana: tegang
5. Alur cerita
  • Pemaparan
    Di padang rumput yang sangat luas, terdapat sebuah kolam yang dihuni oleh berpuluh-puluh katak. Di antara katak-katak tersebut, ada satu anak katak yang bernama Kenthus, dia adalah anak katak yang paling besar dan kuat. Oleh karena kelebihannya itu, Kenthus menjadi sangat sombong. Dia merasa kalau tidak ada anak katak lainnya yang mengalahkannya.
  • Pengenalan masalah
    Secara tidak sengaja, lidah anak sapi yang dijulurkan terkena tubuh si Kenthus.
  • Klimaks
    Setelah perut Kenthus menggembung dengan sangat besar, tiba-tiba Kenthus jatuh lemas.
  • Penyelesaian
    Mujurlah Kenthus tidak apa-apa. Dia sembuh seperti sedia kala, tetapi sikapnya telah banyak berubah. Dia malu dan kesal dengan sikapnya yang sombong.
6. Gagasan pokok
Kesombongan Kenthus seekor anak katak.
Rangkuman
Cerita anak adalah cerita yang dikemas untuk dibaca dan didengarkan  oleh anak-anak, biasanya berisi ajaran moral, keteladanan, dan budi pekerti.
Perbedaan cerita dan dongeng terletak pada cakupannya, yaitu cerita lebih luas daripada dongeng, karena pada hakikatnya dongeng itu sendiri termasuk cerita

Langkah-langkah menceritakan kembali cerita anak yang dibaca:
• membaca secara keseluruhan isi cerita;
• catatlah tokoh, watak tokoh, dan alur;
• mencatat gagasan pokok cerita.
Latihan
Bacalah cerita berikut! Kemudian kerjakan latihan!
Raja yang Bodoh

Dahulu kala, ada seorang raja yang pesolek dan sangat suka mengenakan baju-baju baru. Dia banyak menghabiskan waktu hanya untuk memandangi dirinya sendiri di cermin, dan selalu ingin mengenakan baju-baju baru di pagi, siang, dan malam hari.
Pada suatu hari, datanglah dua orang penipu yang menyamar sebagai pembuat baju yang hebat. Mereka mengaku bahwa mereka pandai menenun dan membuat baju dengan kualitas yang sangat bagus, sampai-sampai kain yang mereka pakai untuk membuat baju tidak akan terlihat, kecuali oleh orang-orang pintar.
Ketika raja mendengar hal itu, dia sangat tertarik. “Itu bagus, aku bisa tahu siapa saja yang bodoh dan siapa saja yang pintar di kerajaan ini.” Pikirnya. Raja segera memerintah kedua orang itu untuk membuatkan baju baru untuk dirinya, menggunakan bahan kain istimewa itu. Mereka diberi sebuah ruangan khusus di istana, beserta benang-benang emas yang mereka minta. Kedua penipu itu menyembunyikan benang-benang emas yang mereka terima, kemudian berpura-pura sedang bekerja keras untuk membuat sebuah baju.
Beberapa hari kemudian, raja yang tidak sabar mengutus menterinya untuk menengok baju istimewa yang sedang dibuat itu. Ketika menteri mengunjungi para penipu yang menyamar itu, ia pun kebingungan. “Aku tidak melihat apa pun di sini” pikirnya. Akan tetapi, menteri itu tidak mau mengakuinya karena tidak ingin dianggap bodoh. Maka, ia pun memuji kedua penipu itu dan mengatakan bahwa baju yang mereka buat sangat indah. Setelah menteri keluar dari ruangan itu, kedua penipu tertawa terbahak-bahak.
Tidak lama kemudian, sang raja datang untuk melihat sendiri. Dia berusaha melihat ke seluruh ruangan, tetapi ia tidak melihat apa pun. Namun, karena tidak ingin dianggap bodoh, raja pun berpura-pura bisa melihat baju yang istimewa itu, dan berkata, “Baju yang sangat indah, aku tidak sabar ingin segera memakainya” .
Keesokan harinya adalah hari sang raja akan mengenakan baju barunya pada acara pawai keliling kota. Kedua penipu yang menyamar telah berpamitan dan pergi dengan alasan akan membuatkan baju untuk raja dari kerajaan-kerajaan lain. Tentu saja, mereka tidak lupa membawa benang-benang emas yang telah mereka sembunyikan, beserta uang emas upah membuat baju.
Saat raja memakai baju barunya, ia tetap saja tidak bisa melihat baju itu, dan ia merasa kedinginan. Akan tetapi, karena tidak ingin dikatakan bodoh, raja pun berputar-putar di depan cermin dan mengagumi baju barunya, walaupun ia tidak melihat apa-apa. Semua pegawai kerajaan juga mengatakan bahwa baju baru itu sangat indah, karena mereka juga tidak ingin dianggap bodoh.
Seluruh rakyat telah mendengar bahwa raja akan mengenakan baju baru yang spesial hari itu. Saat sang raja muncul, semuanya terkejut. Akan tetapi mereka juga telah mendengar kabar bahwa baju baru yang spesial itu hanya dapat dilihat oleh orang yang pintar saja, dan karena mereka tidak ingin dianggap bodoh, mereka pun berseru-seru memuji sang raja.
Mendadak terdengar suara anak kecil berteriak, “tetapi, dia kan tidak pakai baju, Sang Raja telanjang!” Semua terdiam. Raja pun menyadari bahwa anak kecil itu berkata jujur, dan dengan terburu-buru ia berjalan kembali ke istana.

(sumber:ceritaanak.org)

Sumber : http://belajar.kemdiknas.go.id/

0 comments:

Post a Comment