Wednesday, August 21, 2013

Materi : Memperkenalkan Diri dan Orang Lain di Dalam Forum Resmi

A.     Memperkenalkan diri dan orang lain dalam forum resmi.
Memperkenalkan diri dapat diartikan  memberikan informasi atas identitas diri atau seseorang, kualifikasi seseorang. Forum-forum resmi yang memiliki sesi perkenalan diri adalah diskusi . Dalam diskusi, seorang moderator memulai perannya dengan memperkenalkan diri. Demikian juga dengan para pembicara atau pemakalahnya serta peserta diharapkan  memperkenalkan diri sebelum mereka melakukan tugas dan kewajibannya. Dengan adanya perkenalan tersebut diharapkan pembicaraan akan terjalin lebih komunikatif.
1.   Unsur-unsur dalam Memperkenalkan diri
Perhatikan contoh-contoh kalimat perkenalan di bawah ini!
a.     Perkenalkan, nama saya Mery. Saya peserta didik kelas X SMAN 3 Solo. Saya mengikuti kegiatan ekstrakurikuler teater dan pramuka. Saya pun aktif di OSIS sebagai humas. Dalam diskusi kali ini saya berperan sebagai moderator.
b.    Selanjutnya, saya perkenalkan pembicara utama yang telah hadir di antara kita. Bapak yang duduk di samping saya ini adalah Drs, Zanuar Aryanto, M.Pd. Bapak Zanuar dilahirkan di Solo, empat puluh lima tahun yang lalu. Bapak Zanuar menamatkan S-2nya di Universitas Negeri Semarang. Jabatan Beliau saat ini adalah wakil kepala sekolah bidang kepeserta didikan. Bapak berhobi tenis ini akan memaparkan makalahnya yang berjudul “Peserta didik sehat, Prestasi Meningkat”
c.     Saudara-saudara yang kami hormati,
Dalam seminar ini, kami menghadirkan Bapak B. Mahendra, seorang pengajar tanaman obat lembaga Pengembangan Tanaman Obat di International Herbal Center IHC). Beliau pengajar tetap di lembaga tersebut sejak tahun 2004. Beliau dilahirkan 22 Februari 1975 di Ambon. Beliau meraih gelar sarjana dari Fakultas Pertanian, Universitas Pattimura tahun 1998 dalam bidang keahlian Ilmu Tanah. Buku-buku hasil karyanya antara lain Mahkota Dewa, Budidaya dan Pemanfaatan untuk Obat, Menanggulangi SARS dengan Tanaman Obat, dan Manfaat Bumbu Dapur sebagai Obat.
Contoh kalimat perkenalan di atas biasa digunakan dalam  forum resmi. Dari contoh-contoh tersebut dapat dilihat bahwa unsur-unsur dalam perkenalan antara lain nama, tanggal kelahiran, pendidikan, pengalaman, prestasi, hasil karya, dan kegiatan yang dilakukan. Kalian juga dapat menambahkan hal lain seperti alamat, usia, dan lain-lain. Yang terpenting adalah tidak berlama-lama dalam perkenalan karena kegiatan yang lebih inti bukan pada perkenalannya.

2.   Tata cara Perkenalan Diri dalam Forum Resmi
Memperkenalkan diri dalam forum resmi tidaklah mudah. Selain dibutuhkan keberanian dan kemampuan berbicara di muka umum, dibutuhkan juga pengetahuan kebahasaan yang cukup, serta latihan terus –menerus. Agar dapat memperkenalkan diri dengan baik, berikut ini beberapa hal yang perlu diperhatikan :
a.   Menggunakan kata sapaan secara tepat dan efektif, tidak berlebihan
Sapaan yang digunakan harus tepat sesuai dengan orang-orang yang hadir. Jika yang hadir lebih tua dari kita, kita bisa menggunakan Bapak-bapak/Ibu-ibu, jika yang hadir sebaya dengan kita, kita menggunakan Saudara-saudara atau Teman-teman. Selain tepat, sapaan yang digunakan juga harus efektif dan tidak berlebihan. Para Bapak-bapak, para Ibu-ibu, para hadirin adalah penggunaan yang tidak efektif. Sapaan yang lebih efektif adalah Bapak-bapak, Ibu-ibu, hadirin.
b.   Menggunakan pilihan kata secara tepat
Ketepatan dalam menggunakan kata akan menjadikan informasi yang kita sampaikan lebih jelas dan berkesan.
Cermati contoh berikut :
1)     Saya pun aktif di OSIS sebagai humas (tepat)
Saya pun sibuk di OSIS sebagai humas (kurang tepat)
2)     Terlebih dulu, saya akan memperkenalkan diri (tepat)
Terlebih dulu, aku akan memperkenalkan diri (kurang tepat)
c.   Menggunakan struktur kalimat secara benar
Struktur kalimat yang benar adalah yang unsur-unsurnya lengkap. dengan unsur-unsur yang lengkap, kalimat akan mudah dipahami para pendengar.
contoh :
1)     Nama saya Mery Astiti (lengkap)
Nama Mery Astiti (tidak lengkap)
2)     Saya bertugas sebagai humas (lengkap)
Saya humas (tidak lengkap)
d.   Memperhatikan lafal, tekanan, intonasi, dan jeda
1)     Lafal, berkaitan dengan bagaimana kita mengucapkan bunyi-bunyi bahasa dengan benar. Dalam melafalkan bunyi bahasa harus jelas, tidak boleh tertukar dengan bunyi-bunyi bahasa lain. Misalnya p dengan b, t dengan d, o dengan u, dan lain-lain. Miasalnya kita mengucapkan republik atau repoblik, Indonesia atau Endonesia, Bogor atau mbogor, dan lain-lain.
2)     Tekanan, berkaitan dengan keras lembutnya ucapan. Hal yang penting dan memiliki makna tersendiri perlu dilafalkan dengan tekanan keras, sedang bagian yang kurang penting cukup dilafalkan dengan lembut. Kalimat yang sama, jika diberikan tekanan pada bagian yang berbeda, maka akan berbeda pula maknanya. Perhatikan kalimat-kalimat berikut :
a.     Profesor Sanjayaini adalah alumni dari Universitas Indonesia.(bukan profesor yang lain)
b.    Profesor Sanjaya ini adalah alumni dari Universitas Indonesia. (bukan universitas yang lain)
3)     Intonasi, berkaitan dengan naik turunnya lagu kalimat. Penggunaan intonasi sangat penting karena akan membuat pembicaraan lebih menarik dan berkesan, tidak monoton. Dengan intonasi yang berbeda, kalimat yang sama bisa berbeda pula maknanya. Hal ini sebagaimana yang tampak pada kalimat berita, kalimat tanya, kalimat perintah.
4)     Jeda adalah perhentian, baik jeda sementara maupun jeda tetap ketika kita sedang berbicara. Jeda dapat digunakan untuk mengatur napas dan mengatur pembicaraan, terutama untuk mengucapkan kalimat-kalimat yang panjang sehinga tidak terkesan ngos-ngosan. Ketika memberikan penjedaan haruslah tepat yaitu harus mempertimbangkan kelompok kata yang merupakan kesatuan makna. Penjedaan yang kurang tepat akan merancukan makna kalimat.

Contoh :
Seperti yang telah saya bacakan dalam susunan acara di awal/ acara yang berikut ini/ merupakan acara pokok yang telah kita tunggu/ yakni ceramah tentang bahaya Narkoba  /yang akan disampaikan oleh Dr. Aryanti Setyaningrum /yang sekarang telah hadir di hadapan kita//

e.   Menggunakan kalimat yang efektif
Kalimat yang efektif memiliki ciri  jelas, tidak berlebihan, logis, dan tidak terkontaminasi. Kalimat dikatakan jelas apabila mudah dipahami orang lain, tidak ambigu atau menimbulkan penafsiran ganda. Kalimat yang tidak berlebihan adalah kalimat yang singkat atau tidak bertele-tele. Kalimat yang logis adalah kalimat yang bisa diterima akal.  Sedangkan kalimat yang tidak terkontaminasi adalah kalimat yang tidak mengalami kerancuan.  Kerancuan adalah  pencampuradukan bentuk bahasa dalam konsruksi yang satu dengan bentuk dalam konstruksi yang lain sehingga menghasilkan konstruksi yang salah.
Agar lebih jelas perhatikan kalimat-kalimat berikut :
1)     Dalam seminar kali ini akan membahas masalah kenakalan remaja .(tidak jelas)
2)     Dalam seminar kali ini kita akan membahas masalah kenakalan remaja.(jelas)
3)     Saya sebagai moderator sangat berterima kasih sekali atas partisipasi Bapak-bapak dan ibu-ibu semua.(berlebihan)
Saya sebagai moderator sangat berterima kasih atas partisipasi Bapak dan Ibu semua.(lebih singkat)
4)     Waktu dan tempat saya persilakan. (tidak logis)
Bapak Wibisono saya persilakan. ( logis)
5)     Cerpen-cerpen karya Ibu Saskia ini semakin hari semakin banyak disukai orang.(rancu)
Cerpen-cerpen karya Ibu Saskia ini hari demi hari banyak disukai orang.(efektif)
Cerpen-cerpen karya Ibu Saskia ini semakin lama semakin banyak disukai orang.(efektif)
f.    Memperhatikan vokal, gerak, dan mimik
Vokal berkaitan dengan cara mengucapkan kata atau kalimat. Kata atau kalimat harus diucapkan dengan jelas dan tepat.
                             
Kunci jawaban
1.    Nama, kelas, asal sekolah, kegiatan yang diikuti, peran serta dalam seminar/ diskusi.
2.    Teknik memperkenalkan diri :
a.    Menggunakan kata sapaan secara tepat dan efektif, tidak berlebihan
b.    Menggunakan pilihan kata secara tepat
c.    Menggunakan struktur kalimat secara benar
d.    Memperhatikan lafal, tekanan, intonasi, dan jeda
e.    Menggunakan kalimat yang efektif
3.    Saat ini/ telah hadir di tengah-tengah kita/dua orang pembicara/yang akan menyajikan makalah mereka.//

4.    Hadirin yang saya hormati, untuk memanfaatkan waktu, marilah seminar ini  kita mulai.

1 comments: