Saturday, August 24, 2013

Menuliskan Kembali Dongeng (1)

Untuk mengawali kegiatan ini, cobalah kamu kerjakan soal berikut ini!
Urutkan gambar dongeng Malin Kundang sesuai dengan urutan cerita yang kamu ketahui dengan mengkliksesuai dengan tempat yang telah disediakan!


Pendahuluan
Tujuan dari materi ini adalah agar kamu dapat menuliskan kembali dongeng dengan baik. Selain itu relevansinya dalam kehidupan sehari-hari setelah mempelajari materi ini, kamu dapat belajar menjadi pendongeng atau penulis dongeng yang terkenal.

Selamat berlatih!


Menuliskan Kembali Dongeng
Kegiatan Belajar 1

Uraian
               Apa yang kamu ketahui tentang dongeng? Dongeng adalah suatu kisah yang diangkat dari pemikiran fiktif dan kisah nyata, menjadi suatu alur perjalanan hidup dengan pesan moral yang mengandung makna hidup dan cara berinteraksi dengan makhluk lainnya. Dongeng juga merupakan dunia khayalan dan imajinasi dari pemikiran seseorang yang kemudian diceritakan secara turun-temurun dari generasi ke generasi. Terkadang kisah dongeng dapat membawa pendengarnya terhanyut ke dalam dunia fantasi, tergantung daricara penyampaian dongeng tersebut dan pesan moral yang disampaikan


Dongeng termasuk dalam cerita rakyat lisan. Menurut Danadjaja(1984) cerita lisan terdiri atas mite, legenda, dan dongeng. Mite adalah cerita rakyat yang dianggap benar-benar terjadi dan dianggap suci oleh yang empunya cerita. Mite ditokohkan oleh para dewa atau makhluk setengah dewa. Peristiwanya terjadi di dunia lain, bukan di dunia yang kita kenal seperti sekarang, dan terjadi pada masa lampau. Legenda adalah dongeng yang berupa cerita tentang asal-usul atau kejadian alam, seperti Asal Mula Danau Toba, Tangkuban Perahu, Asal Mula Kota Surabaya, dan sebagainya. Sedangkan dongeng biasa adalah dongeng yang tidak termasuk ke dalam salah satu jenis dongeng yang telah disebutkan, seperti Malin Kundang.
Dongeng juga termasuk cerita tradisional yang disampaikan secara turun-temurun. Suatu cerita tradisional dapat disebarkan secara luas ke berbagai tempat. Kemudian, cerita itu disesuaikan dengan kondisi daerah setempat. (sumber:
 http://www.infogue.com/viewstory/2010/12/17/pengertian_dongeng)





Perhatikan gambar di atas! 
Agar dapat menulis kembali dongeng yang pernah kamu dengar atau baca, maka kamu harus dapat menentukan ide pokok tiap paragraf teks dongeng. Lalu, apa ide pokok paragraf?  Ide pokok paragraf atau inti paragraf merupakan rancangan yang tersusun di dalam pikiran, gagasan, atau merupakan suatu gagasan/pikiran utama dari sebuah paragraf yang mendasari suatu paragraf.



Ide pokok terdapat dalam setiap paragraf. Biasanya, ide pokok dinyatakan secara eksplisit dalam kalimat utama atau kalimat topik. Paragraf yang ide pokoknya terdapat di awal paragraf  disebut paragraf deduktifsedangkan paragraf yang ide pokoknya terdapat di akhir paragraf disebut paragraf induktif. Ide pokok biasanya berupa peristiwa atau kejadian penting. Jika peristiwa atau kejadian penting ini dihilangkan maka rangkaian cerita di dalam dongeng menjadi tidak utuh lagi. Biasanya di dalam peristiwa yang penting itu akan terkandung tokohnya, latar tempat atau waktunya.

Rangkuman

Dongeng adalah suatu kisah yang diangkat dari pemikiran fiktif dan kisah nyata, menjadi suatu alur perjalanan hidup dengan pesan moral yang mengandung makna hidup dan cara berinteraksi dengan makhluk lainnya. Dongeng juga merupakan dunia khayalan dan imajinasi dari pemikiran seseorang yang kemudian diceritakan secara turun-temurun dari generasi ke generasi. Agar dapat menulis kembali dongeng yang pernah didengar atau dibaca, maka harus dapat menentukan ide pokok tiap paragraf teks dongeng. Ide pokok paragraf atau inti paragraf merupakanrancangan yang tersusun di dalam pikiran,gagasan,atau merupakan suatu gagasan/pikiran utama dari sebuah paragraf yang mendasari suatu paragraf.

Latihan
Bacalah cerita berikut!
Pangeran Katak

Pada suatu waktu, hidup seorang raja yang mempunyai beberapa anak gadis yang cantik, tetapi anak gadisnya yang paling bungsulah yang paling cantik. Ia memiliki wajah yang sangat cantik dan selalu terlihat bercahaya. Ia bernama Mary. Di dekat istana raja terdapat hutan yang luas serta lebat dan di bawah satu pohon limau yang sudah tua ada sebuah sumur. Suatu hari yang panas, Putri Mary pergi bermain menuju hutan dan duduk di tepi pancuran yang airnya sangat dingin. Ketika sudah bosan sang Putri mengambil sebuah bola emas kemudian melemparkannya tinggi-tinggi lalu ia tangkap kembali. Bermain lempar bola adalah mainan kegemarannya.
Namun, suatu ketika bola emas sang putri tidak bisa ditangkapnya. Bola itu kemudian jatuh ke tanah dan menggelinding ke arah telaga, mata sang putri terus melihat arah bola emasnya, bola terus bergulir hingga akhirnya lenyap di telaga yang dalam, sampai dasar telaga itu pun tak terlihat. Sang Putri pun mulai menangis. Semakin lama tangisannya makin keras. Ketika ia masih menangis, terdengar suara seseorang berbicara padanya,”Apa yang membuatmu bersedih tuan putri? Tangisan tuan Putri sangat membuat saya terharu… Sang Putri melihat ke sekeliling mencari darimana arah suara tersebut, ia hanya melihat seekor katak besar dengan muka yang jelek di permukaan air. “Oh… apakah engkau yang tadi berbicara katak? Aku menangis karena bola emasku jatuh ke dalam telaga”. “Berhentilah menangis”, kata sang katak. Aku bisa membantumu mengambil bola emasmu, tapi apakah yang akan kau berikan padaku nanti?”, lanjut sang katak.
“Apapun yang kau minta akan kuberikan, perhiasan dan mutiaraku, bahkan aku akan berikan mahkota emas yang aku pakai ini”, kata sang putri. Sang katak menjawab, “Aku tidak mau perhiasan, mutiara, bahkan mahkota emasmu, tapi aku ingin kau mau menjadi teman pasanganku dan mendampingimu makan, minum, dan menemanimu tidur. Jika kau berjanji memenuhi semua keinginanku, aku akan mengambilkan bola emasmu kembali”, kata sang katak. “Baik, aku janji akan memenuhi semua keinginanmu jika kau berhasil membawa bola emasku kembali.” Sang putri berpikir, bagaimana mungkin seekor katak yang bisa berbicara dapat hidup di darat dalam waktu yang lama. Ia hanya bisa bermain di air bersama katak lainnya sambil bernyanyi. Setelah sang putri berjanji, sang katak segera menyelam ke dalam telaga dan dalam waktu singkat ia kembali ke permukaan sambil membawa bola emas di mulutnya kemudian melemparkannya ke tanah.
Sang Putri merasa sangat senang karena bola emasnya ia dapatkan kembali. Sang Putri menangkap bola emasnya dan kemudian berlari pulang. “Tunggu… tunggu,” kata sang katak. “Bawa aku bersamamu, aku tidak dapat berlari secepat dirimu”. Tapi percuma saja sang katak berteriak memanggil sang putri, ia tetap berlari meninggalkan sang katak. Sang katak merasa sangat sedih dan kembali ke telaga kembali. Keesokan harinya, ketika sang Putri sedang duduk bersama ayahnya sambil makan siang, terdengar suara lompatan di tangga marmer. Sesampainya di tangga paling atas, terdengar ketukan pintu dan tangisan, ”Putri, putri… bukakan pintu untukku”. Sang putri bergegas menuju pintu. Tapi ketika ia membuka pintu, ternyata di hadapannya sudah ada sang katak. Karena kaget ia segera menutup pintu keras-keras. Ia kembali duduk di meja makan dan kelihatan ketakutan. Sang Raja yang melihat anaknya ketakutan bertanya pada putrinya, ”Apa yang engkau takutkan putriku? Apakah ada raksasa yang akan membawamu pergi? “Bukan ayah, bukan seorang raksasa tapi seekor katak yang menjijikkan”, kata sang putri. “Apa yang ia inginkan darimu?” tanya sang raja pada putrinya.
Kemudian sang putri bercerita kembali kejadian yang menimpanya kemarin. “Aku tidak pernah berpikir ia akan datang ke istana ini..”, kata sang Putri. Tidak berapa lama, terdengar ketukan di pintu lagi. “Putri…, putri, bukakan pintu untukku. Apakah kau lupa dengan ucapanmu di telaga kemarin?” Akhirnya sang Raja berkata pada putrinya, ”Apa saja yang telah engkau janjikan haruslah ditepati. Ayo, bukakan pintu untuknya”. Dengan langkah yang berat, sang putri bungsu membuka pintu, lalu sang katak segera masuk dan mengikuti sang putri sampai ke meja makan. “Angkat aku dan biarkan duduk di sebelahmu”, kata sang katak. Atas perintah Raja, pengawal menyiapkan piring untuk katak di samping Putri Mary. Sang katak segera menyantap makanan di piring itu dengan menjulurkan lidahnya yang panjang. “Wah, benar-benar tidak punya aturan. Melihatnya saja membuat perasaanku tidak enak,” kata Putri Mary.
Sang Putri bergegas lari ke kamarnya. Kini ia merasa lega bisa melepaskan diri dari sang katak. Namun, tiba-tiba, ketika hendak membaringkan diri di tempat tidur…. “Kwoook!” ternyata sang katak sudah berada di atas tempat tidurnya. “Cukup katak! Meskipun aku sudah mengucapkan janji, tapi ini sudah keterlaluan!” Putri Mary sangat marah, lalu ia melemparkan katak itu ke lantai. Bruuk! Ajaib, tiba-tiba asap keluar dari tubuh katak. Dari dalam asap muncul seorang pangeran yang gagah. “Terima kasih Putri Mary… kau telah menyelamatkanku dari sihir seorang penyihir yang jahat. Karena kau telah melemparku, sihirnya lenyap dan aku kembali ke wujud semula.” Kata sang pangeran. “Maafkan aku karena telah mengingkari janji,” kata sang putri dengan penuh sesal. “Aku juga minta maaf. Aku sengaja membuatmu marah agar kau melemparkanku,” sahut sang Pangeran. Waktu berlalu begitu cepat. Akhirnya sang Pangeran dan Putri Mary mengikat janji setia dengan menikah dan mereka pun hidup bahagia.  (sumber:http://dongeng1001malam.blogspot.com/2010/07/pangeran-katak.html)

0 comments:

Post a Comment