Kompetensi | |
Kompetensi Dasar: Menulis teks berita secara singkat, padat, dan jelas Indikator: 1. Mampu menyusun data pokok berita 2. Mampu merangkai data pokok berita menjadi berita yang singkat, padat, dan jelas 3. Mampu menyunting berita | |
Pengertian | |
1. Macam-macam Berita kata berita berarti ‘kabar’. Berita adalah informasi yang disampaikan berdasarkan fakta yang ada/peristiwa yang sudah terjadi dan menyangkut kepentingan pembaca. Berdasarkan maksud dari pemberitaannya, berita terdiri atas berita langsung dan berita tidak langsung. a. Berita langsung Berita langsung yaitu informasi/pemaparan tentang suatu fakta yang diperoleh langsung dari narasumber/sumber berita (kejadian/peristiwa/orang). Penyajiannya mengutamakan aktualitas (hangat, baru, sedang berlangsung),langsung, sederhana, lugas/apa adanya, singkat, padat, lancar, jelas, tidak berbelit-belit, menarik, dan kaya akan data. Sebagian besar halaman depan surat kabar berisi jenis berita ini. Contoh: Berita Tsunami yang melanda Jepang b. Berita tidak langsung Berita tidak langsung merupakan kebalikan berita langsung. Informasi/ pemaparan suatu fakta telah melalui proses terlebih dahulu sebelum akhirnya berita tersebut disampaikan kepada khalayak/ pembaca.Berita tidak langsung memiliki empat jenis berita, yaitu 1. Investigative News (Berita Penggalian). Bahan-bahan berita (mentah/minim data) yang diperoleh, selanjutnya dilengkapi melalui penggalian data/informasi/fakta dari berbagai sumber untuk kemudian diolah dan disajikan menjadi berita. Bahan-bahan berita dapat diperoleh dari press release, liputan acara, dan penyelidikan/ penelitian (investigasi). Contoh: Berita kasus korupsi oleh Nazarudin 2. Explanatory News (Berita Pengungkapan). Berita yang bersifat mengungkapkan/ menguraikan secara rinci dengan memadukan fakta dan opini. Fakta yang diperoleh dijelaskan secara rinci dan panjang lebar disertai argumentasi. Dapat disajikan secara bersambung. Untuk itu diperlukan banyak data/informasi dari sumber (narasumber/peristiwa) lain. 3. Interpretative News (Berita Penafsiran/Penjelasan). Berita yang dikembangkan melalui penafsiran/ penilaian/ komentar karena kekurangjelasan/ kekuranglengkapan suatu data/informasi/narasumber/peristiwa. Disajikan dengan memadukan fakta dan interpretasi. 4. Depth News (Berita Pengembangan). Hampir sama dengan investigative news, merupakan pengembangan berita yang belum selesai pengungkapannya, kemudian dilanjutkan kembali. Hal ini disebabkan terlalu banyak data, tetapi data tersebut tidak terkait satu sama lain. Apabila disajikan secara langsung atau investigasi, berita dirasa terlalu dangkal karena dapat berdiri sendiri-sendiri.Untuk itu, berita dikembangkan lagi sesuai dengan klasifikasinya. | |
Identifikasi Berita | |
2. Identifikasi Berita Sebuah berita harus ditulis secara objektif atau sesuai dengan fakta yang terjadi. Wartawan tidak boleh memasukkan pendapatnya agar sebuah berita dapat diterima oleh khalayak/pembaca sesuai denganfakta yang terjadi. Sebelum menulis berita, selayaknya kita mengidentifikasi peristiwa/kejadian yang akan diangkat sebagai berita. | |
Mengembangkan Pokok-pokok Berita | |
3. Mengembangkan Pokok-pokok Berita Dari berbagai peristiwa yang diidentifikasi, dipilih satu untuk dijadikan naskah berita dengan mengembangkan pokok-pokok berita yang akan ditulis. Untuk dapat mengembangkan sebuah berita kitaharus memiliki informasi awal mengenai suatu peristiwa/kejadian. Informasi awal yang dibutuhkan untuk menulis sebuah teks berita merujuk pada unsur-unsur adiksimba (5 W + 1 H), yaitu apa, di mana, kapan, siapa, mengapa, dan bagaimana. Penekanan/penonjolan unsur-unsur tersebut bergantung pada kebutuhan penulisan. Sebuah berita biasanya ditulis dengan teknik piramida terbalik, yaitu fakta dalam berita yang paling menonjol/menarik ditempatkan pada bagian awal/pembukaan. Berikut ini adalah contoh diagram pokok-pokok berita yang akan ditulis. | |
Menulis Teks Berita | |
4. Menulis Teks Berita Peristiwa/kejadian tersebut, kemudian dikembangkan menjadi naskah berita dengan prinsip adiksimba (5 W + 1 H), yaitu apa, di mana, siapa,kapan, mengapa, dan bagaimana. Menulis berita hampir sama dengan menulis sebuah laporan, yaitu harus berupa fakta dan dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya. Sebuah teks berita memiliki tiga bagian inti, yaitu pembukaan/pendahuluan, isi/rincian, dan penutup. Seperti yang telah dijelaskan di atas, sebuah teks berita ditulis dengan teknik piramida terbalik, yaitu fakta dalam berita yang paling menonjol/menarik ditempatkan pada bagian pembukaan, sedangkan fakta lain berturut-turut mengikutinya. Teks Berita sesuai pokok-pokok Berita
| |
Menyunting Teks Berita | |
5. Menyunting Teks Berita Di bawah ini adalah contoh teks berita yang di dalamnya terdapat kesalahan penggunaan huruf kapital, tanda titik dan koma, dan pilihan kata. | |
0 comments:
Post a Comment