Wednesday, August 21, 2013

Menulis Berita

Filled under:

Kompetensi

Kompetensi Dasar:
Menulis teks berita secara singkat, padat, dan jelas 

Indikator:
1.  Mampu menyusun data pokok berita
2.  Mampu merangkai data pokok berita menjadi berita yang singkat, padat, 
     dan jelas
3.  Mampu menyunting berita
Pengertian

1.    Macam-macam Berita
Kehidupan kita sehari-hari pasti tidak terlepas dari berita. Secara leksikal 
kata berita berarti ‘kabar’. Berita adalah informasi yang  disampaikan 
berdasarkan fakta yang ada/peristiwa yang sudah terjadi dan 
menyangkut kepentingan pembaca. Berdasarkan maksud dari 
pemberitaannya, berita terdiri atas berita langsung dan berita tidak langsung.
  
a.    Berita langsung
     Berita langsung yaitu informasi/pemaparan tentang suatu fakta yang diperoleh langsung dari narasumber/sumber berita (kejadian/peristiwa/orang).  Penyajiannya mengutamakan aktualitas (hangat, baru, sedang berlangsung),langsung, sederhana, lugas/apa adanya, singkat, padat, lancar, jelas, tidak berbelit-belit, menarik, dan kaya akan data. Sebagian besar halaman depan surat kabar berisi jenis berita ini.
      Contoh: Berita Tsunami yang melanda Jepang

b.      Berita tidak langsung
Berita tidak langsung merupakan kebalikan berita langsung. Informasi/ pemaparan suatu fakta telah melalui proses terlebih dahulu sebelum akhirnya berita tersebut disampaikan kepada khalayak/ pembaca.Berita tidak langsung memiliki empat jenis berita, yaitu
1.   Investigative News (Berita Penggalian). Bahan-bahan berita (mentah/minim data) yang diperoleh, selanjutnya dilengkapi melalui penggalian data/informasi/fakta  dari berbagai sumber untuk kemudian diolah dan disajikan menjadi berita. Bahan-bahan berita dapat diperoleh  dari press release, liputan acara, dan penyelidikan/ penelitian (investigasi).
      Contoh: Berita kasus  korupsi oleh Nazarudin
2.  Explanatory News (Berita Pengungkapan). Berita yang bersifat mengungkapkan/ menguraikan secara rinci dengan memadukan fakta dan opini. Fakta yang diperoleh dijelaskan secara rinci dan panjang lebar disertai argumentasi. Dapat disajikan secara bersambung. Untuk itu diperlukan banyak data/informasi dari sumber (narasumber/peristiwa) lain.
3.  Interpretative News (Berita Penafsiran/Penjelasan). Berita yang dikembangkan melalui penafsiran/ penilaian/ komentar karena kekurangjelasan/ kekuranglengkapan suatu data/informasi/narasumber/peristiwa. Disajikan dengan memadukan fakta dan interpretasi. 
4.  Depth News (Berita Pengembangan). Hampir sama dengan investigative news, merupakan pengembangan berita yang belum selesai pengungkapannya, kemudian dilanjutkan kembali. Hal ini disebabkan terlalu banyak data, tetapi data tersebut tidak terkait satu sama lain. Apabila disajikan secara langsung atau investigasi, berita dirasa terlalu dangkal karena dapat berdiri sendiri-sendiri.Untuk itu, berita dikembangkan lagi sesuai dengan klasifikasinya.
Identifikasi Berita

2.    Identifikasi Berita
Sebuah berita harus ditulis secara objektif atau sesuai dengan fakta yang terjadi. Wartawan tidak boleh memasukkan pendapatnya agar sebuah berita dapat diterima oleh khalayak/pembaca sesuai denganfakta yang terjadi. Sebelum menulis berita, selayaknya 
kita mengidentifikasi peristiwa/kejadian yang akan diangkat sebagai berita.


Mengembangkan Pokok-pokok Berita

3.   Mengembangkan Pokok-pokok Berita
   Dari berbagai peristiwa yang diidentifikasi, dipilih satu untuk dijadikan naskah berita dengan mengembangkan pokok-pokok berita yang akan ditulis. Untuk dapat  mengembangkan sebuah berita  kitaharus memiliki informasi awal mengenai suatu peristiwa/kejadian. Informasi awal yang dibutuhkan untuk menulis sebuah teks berita merujuk pada  unsur-unsur adiksimba (5 W + 1 H), yaitu apa, di mana, kapan, siapa, mengapa, dan bagaimana. Penekanan/penonjolan unsur-unsur tersebut bergantung pada kebutuhan penulisan. Sebuah berita biasanya ditulis dengan teknik piramida terbalik, yaitu fakta dalam berita yang paling menonjol/menarik ditempatkan pada bagian awal/pembukaan. Berikut ini adalah contoh diagram pokok-pokok berita yang akan ditulis.

     
Menulis Teks Berita
4. Menulis Teks Berita
Peristiwa/kejadian tersebut, kemudian dikembangkan  menjadi  naskah berita dengan prinsip  adiksimba (5 W + 1 H), yaitu apa, di mana, siapa,kapan,  mengapa, dan bagaimana. Menulis berita hampir sama dengan menulis sebuah laporan, yaitu harus berupa fakta dan dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya.  Sebuah teks berita memiliki tiga bagian inti, yaitu pembukaan/pendahuluan, isi/rincian, dan penutup. Seperti yang telah dijelaskan di atas, sebuah teks berita ditulis dengan teknik piramida terbalik, yaitu fakta dalam berita yang paling menonjol/menarik ditempatkan pada bagian pembukaan, sedangkan fakta lain berturut-turut mengikutinya.

Teks Berita sesuai pokok-pokok Berita
Pohon Tumbang, Jalur Busway Ditutup 
     Pada hari Rabu, 12 Maret 2008, hujan deras yang disertai angin 
kencang telah menumbangkan sebuah pohon yang cukup besar 
di depan sekolah Al-Azhar di JalanSisingamangaraja, Kebayoran Baru,
 Jakarta Selatan. Pohon itu telah menutup jalur busway di sana 
sehingga bus Transjakarta terpaksa melewati jalan umum.
Jalanan reguler yang awalnya sudah macet total karena 
hujan deras yang selalu mengguyur Jakarta akhir-akhir ini
bertambah ramai lagi oleh bus Transjakarta dari arah CSW 
yang menuju Bundaran Senayan. Menurut warga di sekitar 
kejadian, pohon itu tumbang pada pukul 15.10 WIB (sore hari).
“Dinas Pertamanan yang bertanggung jawab atas pohon 
tumbang tersebut belum juga tiba di lokasi setelah waktu yang 
cukup lama, sehingga bus Transjakarta menambah ramai 
jalanan reguler di sini” tutur petugas TMC yang sedang 
menertibkan jalanan di tempat tersebut.



Menyunting Teks Berita
5.    Menyunting Teks Berita
Di bawah ini adalah contoh teks berita yang di dalamnya terdapat kesalahan penggunaan huruf kapital, tanda titik dan koma, dan pilihan kata.

0 comments:

Post a Comment